•Pada Bulan September 2018, jumlah penduduk miskin (penduduk denganpengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan) di NusaTenggara Timur mencapai 1.134,11 ribu orang (21,03 persen) berkurangsebesar 8.060 orang dibandingkan dengan kondisi Maret 2018 yangsebesar 1.142,17 ribu orang (21,35 persen).
•Persentase penduduk miskin di daerah perkotaan pada Maret 2018 sebesar9,94 persen turun menjadi 9,09 persen pada September 2018. Sementarapersentase penduduk miskin di daerah perdesaan pada Maret 2018sebesar 24,74 persen turun menjadi 24,65 persen pada September 2018
•Selama periode Maret 2018-September 2018, jumlah penduduk miskindaerah perkotaan turun sebanyak 7.890 orang (dari 121,95 ribu orang padaMaret 2018 menjadi 114,06 ribu orang pada September 2018), sementara didaerah perdesaan turun sebanyak 160 orang (dari 1.020,21 ribu orang padaMaret 2018 menjadi 1.020,05 ribu orang pada September 2018.
•Garis Kemiskinan meningkat sebesar 1,46 persen, dari Rp. 354.898 perkapita per bulan pada Maret 2018 menjadi Rp.360.069 per kapita per bulanpada September 2018.
•Peranan komoditi makanan terhadap Garis Kemiskinan jauh lebih besardibandingkan peranan komoditi bukan makanan (perumahan, sandang,pendidikan, dan kesehatan). Sumbangan Garis Kemiskinan Makananterhadap Garis Kemiskinan pada September 2018 tercatat sebesar 78,06persen.
•Indeks kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2)mengalami kenaikan. Indeks Kedalaman Kemiskinan pada Maret 2018tercatat sebesar 3,908, naik menjadi 4,549 pada September 2018. Demikianpula dengan indeks Keparahan Kemiskinan mengalami kenaikan dari 1,026pada Maret 2018 menjadi 1,443 pada September 2018