Perekonomian NTT yang diukur berdasarkan besaran Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar harga berlaku triwulan III-2016 mencapai Rp 21,98 triliun dan atas dasar harga konstan mencapai Rp 15,49 triliun. Ekonomi NTT sampai dengan Triwulan III 2016 tumbuh 5,19 persen (c-to-c). Dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Lapangan Usaha Pengadaan Listrik dan Gas sebesar 14,35 persen. Ekonomi NTT triwulan III-2016 terhadap triwulan III-2015 tumbuh 5,14 persen (y-on-y). Dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Lapangan Usaha Pengadaan Listrik dan gas sebesar 19,08 persen. Dari sisi Pengeluaran pertumbuhan tertinggi dicapai oleh Komponen Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga yang tumbuh 7,60 persen. Ekonomi NTT triwulan III-2016 terhadap triwulan sebelumnya mengalami pertumbuhan sebesar 5,44 persen (q-to-q). Dari sisi lapangan usaha, pertumbuhan tertinggi terjadi pada Pertambangan dan Penggalian sebesar 11,63 persen. Sedangkan dari sisi Pengeluaran pertumbuhan tertinggi terjadi pada Komponen Konsumsi LNPRT (7,83 persen) dan Pembentukan Modal Tetap Bruto (5,62 persen). Struktur ekonomi NTT triwulan III 2016 didominasi oleh tiga lapangan usaha utama yaitu Pertanian, Kehutanan dan Perikanan sebesar 28,97 persen; Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib sebesar 12,38 persen; dan Perdagangan Besar dan Eceran, dan Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 11,21 persen. Sedangkan dari sisi pengeluaran didominasi oleh Pengeluaran Konsumsi Rumahtangga yaitu sebesar 71,85 persen.